Sebuah perkiraan baru memperlihatkan jika populasi dunia kemungkinan akan capai titik pucuknya pada beberapa dasawarsa kedepan. Maknanya bakal ada pengurangan populasi secara berarti di akhir era ini.
Populasi manusia di dunia belakangan ini sejumlah lebih dari 8 miliar. Agen bola terpercaya Beberapa periset menggarisbawahi dua scenario tesis yang menerangkan bagaimana lanjutan dari peralihan populasi global yang kemungkinan jalan.
Tesis pertama yakni “Lompatan Raksasa”, di bawah scenario ini terjadi kenaikan yang berarti dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang nanti akan menyebabkan pucuk populasi pada 8,5 miliar orang sekeliling tahun 2040 dan melorot jadi sekitaran 6 miliar orang di tahun 2100.
Tesis ke-2 sebagai alternative yakni “Sedikit Telat”. Pada scenario ini, dunia semakin berkembang dengan ekonomi secara serupa dengan 50 tahun akhir, Situs agen bola menyebabkan populasi global capai pucuknya pada 8,6 di tahun 2050 dan menurun jadi 7 miliar di tahun 2100.
Perkiraan ini dikatakan oleh Klub of Rome, sebuah kelompok cendekiawan yang populer karena publisitas polemis mereka tahun 1972 “Limits to Growth.” Mereka bertaruh jika peradaban manusia akan terancam bila terus alami kemajuan ekonomi dan populasi yang eksponensial dengan sumber daya yang terbatas.
Perkiraan baru mereka dinamakan Earth4All, ini tambah rendah dibanding perkiraan populasi yang lain, termasuk perkiraan yang dikeluarkan PBB dan study yang lain yang diedarkan di jurnal Lancet di tahun 2020.
Prediksi ini pada akhirannya tergantung pada berapakah beberapa orang yang sukses terangkut dari kemiskinan, yang mereka saksikan sebagai factor penting dalam peralihan populasi global. Pimpinan project Earth4All, Per Espen Stoknes, mengatakan jika perubahan ekonomi yang cepat di negara berpendapatan rendah berpengaruh besar dengan tingkat kesuburan.
“Tingkat kesuburan turun karena anak wanita memperoleh akses ke pendidikan dan wanita diperbedayakan dengan ekonomi dan mempunyai akses ke perawatan kesehatan yang lebih bagus,” ucapnya dikutip dari IFLscience, Kamis (30/3).